Oku Timur|| Masyarakat Desa Pracak Satu Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Oku Timur.
Antusias merayakan salat hari Raya Idhul Adha 1443 – Hijriyah di Masjid Baitul Rahman Minggu 10 Zulhijjah,”10/7/2022.
Pada kesempatan tersebut Haidir salah satu tokoh masyarakat desa setempat”Ia mengatakan tiga tahun warga desa Pracak Satu tidak bisa melaksanakan salat “Id” secara berjamaah.
Kemudian silaturahmi dengan keluarga dan saudara handai taulan kerabat tetangga pun hampir terputus.
“Yang di sebabkan dunia di landa pandemi covid’19 dan telah memisahkan kehidupan sosial budaya masyarakat ,” Katanya.
Dengan segala puja puji syukur atas nikmat dan rahmat Allah SWT ” Pandemi covid’19 sudah mereda.
Sehingga kembali warga desa Pracak Satu dapat melaksanakan salat Idul Adha dan memotong qurban pada kesempatan ini.
Tentunya dalam momentum perayaan Idul Adha 1443 Hijriyah tahun 2022 kita dapat bercermin.
“Bahwa dalam kehidupan ini telah di uji iman dan ketaqwaan kita menghadapi pandemi covid’19 oleh Allah SWT.
Laksana pengorbanan Nabi Ismail AS yang rela akan di sembelih ayahandanya Nabi Ibrahim AS.
Namun pada akhirnya dari kepasrahan Nabi Ismail AS” karena takwanya dengan Allah SWT”Ia pun pasrah untuk di sembelih.
Pada akhirnya Allah mengirim Malaikat Jibril membawa seekor domba jantan dari surga untuk di korbankan.
Ibrahim di izinkan untuk mengorbankan seekor domba jantan tersebut sebagai ganti putranya
Maka pada hakekatnya dalam hari raya Idul Adha disebut pula hari raya penyembelihan (Qurban). Tukasnya.
Pada kesempatan yang sama khotbahnya Khatib Ustadz Burmawi di Masjid Baitul Rahman.
Idul Adha 10 Dzulhijah di kenal dengan sebutan “Hari Raya Haji ”di mana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji wukuf di Arafah.
Hari raya Idul Adha merupakan cerminan diri kisah nyata kecintaan Nabi Ibrahim As kepada Allah SWT, kita hartanya gunakan Nabi Ibrahim untuk ibadah di jalan Allah SWT.
Suatu ketika Nabi Ibrahim di perintahkan Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail anak kesayangan yang saat itu Nabi Ismail berusia 7 tahun.
Pengorbanan Nabi Ibrahim As dapat kita maknai sebagai pesan dan kado terindah untuk umat muslim mengandung banyak pembelajaran dan paling berharga.
Terutama dan utama untuk meningkatkan ketakwaan dan keikhlasan yang sebenar- benarnya dengan Allah SWT.
Dengan pengertiannya agar melaksanakan perintahnya dan meninggalkan segala hal larangannya.”Ucap Khotib di khotbahnya. (Suhaili).