BERITA  

Selamat Hari Bela Negara Ke 74 : Owner PT Fajar Sumatera Media

Berita : Sejarah Perjuangan Bangsa & Bela Negara: Caption Owner PT Fajar Sumatera Media M.Gumadi.

Sejati sikap bela negara itu universal , semua negara menghendaki seluruh rakyatnya siap membela dan menjaga eksistensi negaranya.

Tapi kepentingan politik kelompok atau sekelompok orang yang mayoritas untuk menguasai negara membuat tafsirnya sendiri.

Tentang bela negara dan mempunyai sikap nasionalisme sesuai dengan kepentingan kelompok sosial & politiknya.

Hal itulah yang justru berdampak buruk terhadap pemaknaan sejati nasionalisme dan sikap bela negara itu sendiri.

Sikap bela negara adalah pelembagaan dan memenuhi nilai-nilai utama kemanusiaan dalam sebuah negara,di mana setiap warga negara memiliki hak tanggung jawab untuk tetap memastikan dan menjaga keutuhan negara berada pada ”rel sejarah” pendirian negara tersebut dan mempunyai memiliki konstitusional negara.

Mengingat pada pidato Presiden Soekarno, peresmian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia pada 1965, menegaskan bahwa ”pertahanan nasional hanya dapat dilaksanakan dan dilakukan secara sempurna bila suatu bangsa yang mendasarkan pertahanan nasional atas pengetahuan geopolitik.

Pengetahuan geopolitik yang dimaksud adalah geopolitik Indonesia yang terus di kembangkan berdasar tiga faktor, yakni sejarah lahirnya negara, sejarah bangsa dan tanah air, serta ideologi bangsa.

BACA JUGA:  Berita Kehilangan : Tercecer STNK & SIM

Memahami konsepsi wawasan Nusantara tentang filsafat diri sebagai bangsa dan negara, geografis, keberagaman budaya, dan sebagainya adalah mutlak.

Era internet, era globalisasi, era borderless, adalah era di mana satu negara dan negara lain saling terhubung dengan cepat.

Seperti pandemi covid’19 yang melandai dunia sampai saat ini , memberikan sinyal kepada kita semua bahwa kehidupan kita di muka bumi ini saling terhubung.

Era saat nilai-nilai universal nasionalisme dan bela negara otentik yang didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan tersebut menjadi jamak dan menjadi kesadaran kolektif warga dunia.

Setidaknya itu bisa dilihat dari perilaku dan sikap generasi milenial saat ini. Mereka tidak sekadar menjadi warga negara, tapi telah menjadi warga dunia.

Oleh sebab itu, Hari Bela Negara pada 19 Desember 2021 kali ini harus dimaknai dengan mengembangkan dua sayap bela negara.

BACA JUGA:  Besaran DBH Kabupaten Lahat Nilainya Fantastis

Sayap pertama adalah ikrar kebangsaan yang dilakukan dengan cara memahami dengan baik geopolitik Indonesia.

Seperti yang diamanatkan oleh Presiden Soekarno bahwa setiap anak bangsa agar memahami sejarah perjuangan bangsa dan tujuan dari cita-cita Indonesia,serta ideologi bangsa dan negara.

Sehingga bisa memastikan eksistensi negara tetap berjalan sesuai dengan ”rel kebangsaan” yang sudah di perjuangkan oleh para pendiri Indonesia.

Jangan pernah lagi mengganggu ideologi bangsa yang telah di sepakati bersama yakni Pancasila.

Karena Pancasila adalah produk dialog kita sebagai bangsa dan negara.Pancasila ikrar dan falsafah kita untuk hidup bersama di tengah Indonesia yang beragam budaya.

Sayap kedua adalah sebagai pembuktian kebangsaan. Saat ini adalah momentum kita semua anak bangsa membela negara dengan cara menghadirkan kreativitas dan inovasi.

Menghadirkan berbagai karya-karya yang akan memajukan dan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang kompetitif di tengah kehidupan antar bangsa.

BACA JUGA:  HGU PT SIP : Dimohon Tokoh Buay Mencurung Marga Suay Umpu Ditinjau Kembali

Negara yang mampu menjadikan nilai-nilai universal kebangsaan seperti keadilan dan kemanusiaan harus dapat selalu hadir dan tumbuh subur di negeri kepulauan yang beragam ini.

Jangan lagi membuang waktu tenggelam dalam perdebatan klasik antar kelompok antar golongan, dengan berbagai romansa historisnya.

Hilangkan sikap paling merasa Indonesia dan paling merasa berperan dan berjasa terhadap Indonesia,selamatkan Indonesia berpijak pada ideologi Pancasila dan UU Dasar 1945. Selamat Hari Bela Negara Ke 74 Tahun.

× Chat Redaksi