Pernyataan Menteri Desa Hoax : Wartawan Gajih 300 Juta – Cuma Muter – Muter 1 Hari Temui Kepala Desa

Caption : Photo Owner PT Fajar Sumatera Media (FSM) M.Gunadi

Oplus_131072

Buat statement dan stigma negatif Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yandri Susanto mengundang reaksi dan menuai amarah publik.

Stigma Yandri Susanto di duga, bernuansa tendensius menjurus dengan profesi mulia wartawan dan LSM sebagai agent of social control masyarakat.

Yandri Susanto meminta dengan kepolisian dan kejaksaan agar menertibkan wartawan – wartawan bodrex dan LSM abal-abal, yang selama ini selalu menggangu, meresahkan Kepala Desa,” katanya di dalam ruang rapat Menteri Desa, (2/2025).

Inilah stigma pandangan negatif ” Menteri Desa Yandri Susanto, dirinya menandaskan
kepada Jenderal Fadil Imran, menyebutkan paling banyak yang nganggu Kepala Desa itu, LSM dan sama wartawan Bodrex.

Mereka muter itu pak!!! hari ini kepala desa ini dan hari ini Kapala Desa ini, minta duit 1 juta.

Bayangkan kalau 300 desa, berarti 300 juta, kalah gajih Mendes Pak,

BACA JUGA:  Pamatwil Polda Lampung Tinjau Pos Pengamanan Mudik Lebaran Lampung Utara

Gajih Menteri aja kalah itu Pak ,mereka itu bisa dapat Rp300 juta,”kata Yandri Susanto.

Nah!! oleh karena itu Yandri Susanto minta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk juga hal ini di tertibkan.

Kalau perlu di tangkapin aja pak ! LSM dan yang apa namanya wartawan bodrex, yang mengganggu kerjanya Kepala Desa,” imbuh Yandri Susanto.

Menanggapi pernyataan stigma negatif nya Menteri Desa, Mintaria Gunadi , Owner PT Fajar Sumatera Media (FSM) angkat bicara dan menyampaikan pendapatnya,” Selasa 4 Febuari 2025.

Menurut Mintaria Gunadi apa yang sudah di sampaikan Menteri Desa itu hoak (bohong)
dan ini telah membunuh karakter integritas publik, unsur tendensius kepada organisasi profesi sudah kental menjurus melakukan perbuatan melawan hukum menebar suatu informasi tidak di dasari dengan alat bukti,” ungkap Mintaria Gunadi.

BACA JUGA:  Proyek TPT Jembatan Way Rarem Terindikasi Asal Jadi

Mana mungkin dan mustahil kawanan LSM dan wartawan mampu berkeliling 1 hari itu sampai 300 Kepala Desa ini dengan hukum akal kita saja jelas- jelas hoak dan tebarkan kebencian terhadap organisasi profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Kemudian tidak akan mungkin dan barang yang mustahil wartawan atau LSM, ketika menemui kepala Desa dapat uang 1 juta, ini
jelas-jelas hoax dan berlebihan dan apabila itu benar, itu oknum Kepala Desa bodoh yang mau kasih uang sebesar itu.

Sementara Pakta lapangan jangankan 300 Kepala Desa yang bisa di temui, untuk satu Kepala Desa saja wartawan/LSM agak sulit menjumpai mereka, anggapan para oknum Kepala Desa itu setiap wartawan dan LSM datang mau minta duit.

Tetapi belum tentu,mungkin saja wartawan dan LSM datang, ada persoalan warganya atau membawa program aspirasi atau ada penawaran produk, yang memang menjadi kebutuhan pokok Pemerintah Desa seperti Alat Tulis Kantor (ATK).

BACA JUGA:  Laporan Ijazah Palsu - Di Polres TBB Terus Bergulir - GMBI Harapkan Penyidik Bekerja - Profesional dan Proporsional

Namun banyak oknum-oknum Kepala Desa yang alergi terhadap wartawan dan LSM, padahal kita sebagai wartawan / LSM merupakan mitra kerjanya pemerintah guna mewujudkan, pembangunan agar memiliki azaz manfaat untuk masyarakat,” tandas M Gunadi – (Yandi)

Tinggalkan Balasan

× Chat Redaksi