OPINI  

Konsultan Pengawas BPJN PPK 2.5 Mengakui “Proyek Jembatan Way Rarem “Tak Memuaskan

Berita Investigasi Khusus : Pembangunan Jembatan Way Rarem Di Salah Satu Item Kegiatan Terindikasi Asal Jadi

Lampung Utara||Semakin menguat indikasi dugaan tidak sesuai spesifikasi pekerjaan konstruksi pembangunan proyek Jembatan way rarem di desa aji kagungan kecamatan abung kunang Kab.Lampung Utara.

Pekerjaan pembangunan proyek jembatan merupakan tanggung jawab dari Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR BPJN Propinsi Lampung.

Yang mempercayai dan di kerjakan oleh CV Hendra Cipta Laksana dengan anggaran 11 miliar lebih, sumber dana APBN 2022.

Hal tersebut di buktikan dan di akui serta di benarkan oleh Konsultan Pengawas , yang bernama Mudawarman saat di wawancarai di lokasi pekerjaan,” Rabu,23/11/2022.

Menurut konsultan pengawas menjelaskan, ketinggian dinding siring saluran drainase, harus sesuai dengan gambar maksimalnya 70-cm.

Sementara ketebalan lantai maksimal 20 – cm. Kemudian pada bagian TPT – Slope Protection maksimal ketebalan 30-cm .,” kata Mudawarman.

BACA JUGA:  Camat Mataram Baru Angkat Bicara : Limbah Produksi Gula Merah

Secara sadar konsultan mengungkapkan dan membenarkan di lihat secara visual dengan kasap mata pekerjaan TPT / Slope Protection sangatlah tidak memuaskan.

Tapi secara pembenaran perlu di opname, baru nanti , dapat dipastikan benar atau tidaknya ,ada pengurangan volume dalam pekerjaan di maksud ,” tukas konsultan.

Sementara dalam temuan tim media atas informasi yang di sampaikan masyarakat setempat, bahwasanya pekerjaan Slope Protection Talut Penahan Tanah (TPT).

Dalam informasi sebelumnya kedalaman pondasi 30cm , permukaan hanya 25cm dan ketebalan Slope Protection hanya di perkirakan 10cm,saat pemasangan pada dasar tidak dipasang pasir.

BACA JUGA:  Oknum Kades Kubu Hitu : Di Sebut Warga Sulap APBDes & Rampok Dana Desa

Kemudian “Dolak dalam spesifikasi ukuran takaran adukan bangunan yang di kerjakan dengan cara manual tidak memakai mesin molen dan tidak sesuai dengan RAB.

Dalam kesempatan yang sama, beberapa warga masyarakat desa talang jembatan menyampaikan keluhan dan mengklaim
pekerjaan siring talud drainase yang tidak di buatkan gorong-gorong,di yakini tidak akan ada ajaz manfaat.

Pembuatan gorong-gorong yang di maksud warga setempat itu,agar dapat menampung pembuangan aliran air limbah dari sekitar permukiman warga, ketika hujan tidak akan meluber masuk ke rumah warga setempat.

Warga masyarakat juga mengakui , telah terkontaminasi mendapat dampak dari pekerjaan proyek pembangunan jembatan way rarem yang sedang di kerjakan.

Sebab aktivitas alat berat membuat rumah -rumah warga di sekitar pekerjaan proyek pembangunan jembatan mengalami retak – retak.

BACA JUGA:  Kembalikan Tanah Kami" Tim Kemerdekaan Rakyat 45 Soroti " Kep-Pres 144 / 1966

Masyarakat sekitar berharap dengan PUPR maupun dengan pemenang tender agar ada keperdulian dari dampak tersebut dengan warga sekitar.”(Tim/investigasi khusus/ Red)

× Chat Redaksi