Lampung Utara || Terkait dugaan oknum Kepala Sekolah SDN IV Bukit Kemuning di duga seperti gaya premanisme yang main tampar dengan peserta didik hingga kini telah menimbulkan dampak ketraumaan terhadap siswa kelas VI selaku korban.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara Hi.Mat Soleh pada saat di konfirmasi di mintai tanggapan, menurut Hi.Mat Soleh pada saat ini belum bisa, Now Comment.Terkait dengan kejadian tersebut untuk saat ini masih menunggu dari hasil tim , pada saat di hubungi melalui pesan whatsappnya,hari Minggu (4/12/2022).
Korban dugaan kekerasan oknum Kepala Sekolah SDN IV Bukit Kemuning dengan seorang siswa bernama Muhammad Kepin Alparuq,beberapa waktu lalu mengalami trauma.
Menimbulkan dampak kewajiban belajarnya Muhammad Kepin Alparuq terhitung sudah 5 hari, yang tidak melaksanakan aktivitas belajar ,atau masuk sekolah akibat dari kejadian tersebut ,” kata Ibunya korban, Sabtu,3/12/202.
Selanjutnya ibu korban mengatakan bahwa Muhammad Kepin Alparuq,terlihat murung dan wajahnya yang selalu tampak berseri , kini berubah seperti hilang tidak ada gairah dan hilang keceriaannya,” ujar Ibu korban.
Dengan hal tersebut ibunya korban hanya dapat berharap,yang bisa mengembalikan keceriaan anaknya adalah,apa yang telah di perbuat umiati, dengan anaknya.
“Agar dia dapat dipertanggungjawabkan di hadapan hukum ,sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku ,” timpal ibu korban.
Sementara Muhammad Kepin Alparuq saat di pertanyakan , kenapa tidak mau sekolah, saya takut.
Saya mau pindah ketempat sekolah lain saja, Kalau masih di SDN IV saya gak mau, saya takut sama Umiati ,” tukas Keping.
Diketahui pasca peristiwa kejadian orang tua / wali murid di dampingi tim kuasnya melaporkan kejadian kekerasan terhadap anak bernama Muhammad Kepin Alparuq di wilayah hukum Polres Lampung Utara.
Kekerasan di maksud di lakukan oknum Kepala Sekolah di SDN IV Bukit Kemuning sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP/ 3313/B/XI/2022.Polda Lampung / SPKT- RES -LU.
Atas Perbuatan Pasal 80 UU Nomor : 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.29 November 2022. (Red).
