Caption : Suasana Peristiwa Terjadi Photo Sumber (Net).
Malang -Jatim||Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un Indonesia Berduka 129 orang di nyatakan meninggal dunia.
Pasca tragedi kemanusiaan peristiwa 1/10/ 2022 .” Sabtu malam di stadion kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur.
Dari peristiwa tersebut Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas tragedi kemanusiaan di stadion kanjuruhan Malang Jawa Timur.
Lalu Presiden telah menyampaikan pesan moral secara resmi untuk meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur.
Untuk dapat melakukan memonitor secara khusus pelayanan medis.
Dengan para korban yang sedang di rawat di RS . Agar mendapatkan pelayanan medis yang cukup baik.
Selanjutnya Presiden telah perintahkan Menpora , Ketua Umum PSSI, Kapolri.
Segera untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pertandingan sepak bola dan prosedur di dalam pengamanan penyelenggaraannya.
Presiden meminta secara khusus dengan Kapolri agar melakukan Investigasi dan mengusut tuntas permasalahan ini.
Seterusnya Presiden pula memerintahkan PSSI .Agar menghentikan sementara liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan di lakukan.
Presiden juga menyesalkan atas tragedi ini semoga saja ini tragedi terakhir sepak bola di tanah air.
Presiden berharap tragedi yang seperti ini, tidak terulang lagi.
Jaga sportivitas rasa kemanusiaan dan jaga rasa persaudaraan bangsa Indonesia , harus tetap kita jaga bersama.
Dikutip dari berbagai media kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Dari 129 korban yang meninggal dunia 2 di antaranya adalah anggota Polri.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang.
Sementara korban lainnya meninggal pada saat di evakuasi ke rumah sakit setempat.
Sampai saat in terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut,” ujarnya.
Sementara tercatat 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya adalah kendaraan Polri.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis.
Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” menambahkan dalam jumpa pers, Ahad (2/10/2022).
Ia mengungkapkan bahwa pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut sebelumnya berjalan dengan lancar.
Namun,setelah permainan berakhir , dari sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Petugas kemudian melakukan upaya untuk pencegahan dengan melakukan agar para pendukung berjuluk Singo Edan.
Tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain,akhirnya petugas pun melakukan tembakan gas air mata.
Karena gas air mata itu,mereka pergi ke arah satu titik di pintu keluar.
Kemudian dalam proses itu terjadi para korban sesak nafas,kekurangan oksigen,” katanya.(**/Red)